Sejak beberapa tahun ini, tingkat kehidupan masyarakat semakin meningkat, kebutuhan seseorang tidak hanya sebatas kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan juga berdampak kepada kebutuhan lain yaitu konsumsi suplemen makanan/minuman yang dimaksudkan untuk meningkatkan stamina tubuh.
Suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi (Keputusan Kepala BPOM No.HK.00.05.23.3644 tahun 2004). Di dalam keputusan tersebut disebutkan secara jelas bahwa suplemen dikonsumsi untuk kondisi khusus sebagai pelengkap zat gizi makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Suplemen makanan/minuman bukan pengganti zat gizi makanan. Sehingga seseorang yang sudah mengkonsumsi zat gizi secara seimbang dalam kesehariannya, sesungguhnya tidak memerlukan suplemen makanan/minuman. Namun, pengaruh iklan di beberapa media tentang pencitraan suplemen makanan/minuman lah yang menjadi pendorong bagi masyarakat dalam konsumsi suplemen. Suplemen yang paling laris antara lain suplemen stamina. Produk suplemen stamina ditujukan untuk menjaga kesehatan secara umum agar tubuh terlihat segar dan fit. Namun sering yang ditemukan di pasaran, suplemen stamina ini diperuntukkan untuk membangun stamina seksual, termasuk iklan yang disodorkan oleh industri produsennya.
Sesuai Keputusan Kepala BPOM tahun 2004 tersebut sudah jelas bahan-bahan apa saja yang boleh diproduksi sebagai suplemen stamina dan suplemen untuk kondisi khusus misalnya untuk ibu hamil. Berikut bahan-bahan yang diijinkan diproduksi sebagai suplemen stamina (Tabel 1).
Tabel 1. Daftar vitamin, mineral, asam amino dan bahan lain yang diizinkan digunakan dalam suplemen makanan dengan pembatasan
No. | Nama | Batas maksimum | Keterangan |
1 | Vitamin A | 5000 IU (1500 mcg) | |
2 | Beta karoten | 20000 IU (15 mg) | |
3 | Vitamin B1 | 100 mg | |
4 | Vitamin B2 | 50 mg | |
5 | Vitamin B3 Niasin | 100 mg | |
Vitamin B3 Nikotinamid | 250 mg | ||
6 | Asam pantotenat | 100 mg | |
7 | Vitamin B6 | 100 mg | |
8 | Vitamin B12 | 200 mcg | |
9 | Biotin | 500 mcg | |
10 | Asam folat | 800 mcg | Ibu hamil maksimal 1000 mcg |
11 | Vitamin D | 400 IU | |
12 | Vitamin E | 400 IU | |
13 | Vitamin C | 1000 mg | |
14 | Vitamin K | 500 mcg | |
15 | Besi | 30 mg | |
16 | Boron | 3 mg | |
17 | Fosfor | 1200 mg | |
18 | Kalium | 50 mg | |
19 | Kalsium | 1200 mg | |
20 | Kromium | 200 mcg | |
21 | Magnesium | 600 mg | |
22 | Mangan | 5 mg | |
23 | Molibdenum | 75 mcg | |
24 | Selenium | 200 mcg | Ibu hamil dan ibu menyusui maksimum 60 mcg |
25 | Tembaga | 3 mg | |
26 | Vanadium | 20 mcg | |
27 | Iodium | 150 mcg | |
28 | Zink | 30 mg | |
29 | Glutamin | 2000 mg | |
30 | Glutation | 600 mg | |
31 | Inositol | 200 mg | |
32 | Karnitin | 2000 mg | |
33 | Ko enzim Q10 | 100 mg | |
34 | Kolin | 3000 mg | |
35 | l-Arginin | 1000 mg | |
36 | Leusin | 500 mg | |
37 | Lisin | 1000 mg | |
38 | Metil sistein | 200 mg | |
39 | Sistein | 1500 mg | |
40 | Taurin | 3000 mg | |
41 | Tirosin | 1500 mg | |
42 | Bioflavonoid | 200 mg | |
43 | Citosan | 1500 mg | |
44 | Fluor | 0,7 mg | Untuk balita |
1,5 mg | Untuk remaja | ||
3 mg | Untuk dewasa, ibu hamil dan ibu menyusui | ||
45 | Glukosamin | 1500 mg | |
46 | Kafein | 150 mg | Dalam 3 dosis |
47 | Kondroitin sulfat | 1200 mg | |
48 | Metilsulfonilmetan | 3000 mg | |
49 | Silika | 2,4 mg | Dalam bentuk kombinasi |
Mestinya hanya bahan-bahan tersebut yang diproduksi oleh industri sebagai suplemen makanan/minuman. Kenyataannya yang ditemukan di pasaran yang laris dan diminati oleh konsumen adalah suplemen stamina dalam bentuk minuman berenergi mengandung kalsium, protein, berbagai vitamin, serta ekstrak ginseng. Namun ada pula yang isinya selain vitamin dan mineral, yaitu kafein sebagai andalannya. Tentunya kehati-hatian harus selalu diperhatikan oleh para konsumen, mengingat ada kafein yang akan berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya terkait gangguan tidur.
Pada kemasan suplemen yang dikenal sebagai minuman berenergi, sesungguhnya sudah ditulis secara jelas bahwa minuman berenergi tersebut hanya membantu menjaga kesehatan tubuh dan diperuntukkan untuk orang dewasa yang sehat. Dalam kemasan minuman berenergi tertulis dengan jelas bahwa minuman berenergi tidak diperuntukkan bagi anak-anak, wanita hamil dan menyusui, serta penderita hipertensi dan diabetes mellitus. Sayangnya konsumen cenderung terbawa oleh iklan dan tidak membaca peringatan yang sudah tercantum dalam kemasan produk tersebut.
Fakta lapangan lainnya yang harus kita perhatikan adalah adanya minuman suplemen berenergi yang di dalamnya mengandung kafein dan taurin. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa adanya taurin bersama dengan kafein akan meningkatkan efek kafein dalam memacu kerja jantung. Dengan demikian, konsumen harus mempertimbangkan kondisi tubuhnya apakah dirinya cukup sehat untuk mengkonsumsi suplemen seperti ini. Selain itu, telah dilakukan uji laboratorium terhadap produk minuman berenergi, diketahui bahwa kandungan kafein melebihi kadar yang seharusnya.
Hal terpenting untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam mengonsumsi suplemen berenergi yaitu, masyarakat harus disadarkan akan bahayanya konsumsi suplemen berenergi yang di dalamnya mengandung bahan-bahan selain vitamin dan mineral, seperti kafein, ginseng, taurin, yang cenderung dikonsumsi secara ‘tanpa batas’ oleh konsumen. Selain itu, masyarakt harus mendapat sosialisai akan bahaya pengaruh iklan suplemen yang marak di semua jenis media yang cenderung mendorong penggunaan suplemen berenergi terus menerus tanpa mempertimbangkan kondisi tiap individu konsumen yang berbeda, apalagi jika masyarakat memiliki penyakit kronis yang saat ini semakin meningkat seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Bukan stamina yang didapat malah makin parahnya penyakit yang dideritanya.
Narasumber: Ika Puspita Sari, M.Si., PhD., Apt. (Departemen Farmakologi & Farmasi Klinik)
Editor: Dr. Eng. Khadijah, M.Si., Apt. (Departemen Farmasetika)