Herba suruhan atau susuruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) merupakan salah satu tanaman gulma yang telah digunakan oleh masyarakat secara empiris dan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini tumbuh liar, akan tumbuh subur dilingkungan yang lembab dan basah, dengan penyeberannya di daerah tropis sampai tropis. Fakta yang menarik bahwa herba suruhan merupakan tanaman yang dapat ditemukan dengan mudah di tempat seperti di bawah dinding, di tanah pinggir jalan, di bawah pohon, tumbuh ditempat-tempat yang agak lembab atau sedikit terlindung seperti di pinggir selokan, sela-sela bebatuan, ladang dan perkarangan (Heyne, 2007: Bialangi et al., 2016). Sehingga tanaman ini termasuk tanaman yang mudah diperoleh.
Tanaman ini hampir ada di seluruh penjuru dunia dengan nama daerah masing-masing, akan tetapi tanaman ini sangat jarang dibudidayakan. Dalam bahasa sansekerta dikenal herba sesuruhab dikenal dengan nama Toyakandha atau Varshabhoo” (Amarathunga & Kankanamge, 2017). Herba suruhan dikenal dengan nama yang berbeda-beda, misalnya di Thailand suruhan dikenal dengan nama Pak-krasang, di Myanmar dikenal dengan nama Thit-yay-gy (Rachmawati dan Retenilo) di Filipina dikenal dengan sebutan pangsit-pangsitan (Angelina et al., 2015) di Sri Lanka herba suruhan dikenal Diya Thippili” atau “Wathura Gas (Amarathunga & Kankanamge, 2017), Malaysia menyebutnya katumpangan air, di Cina dikenal dengan cao hu jiao, sedangkan di Indonesia setiap daerah menyebutnya berbeda-beda ada yang menyebut herba suruhan, katumpangan air, sasaladan, suruhan, range-range, tumpangan air, rumput ayam dan gofu goroho (Mawati, 2017).
Morfologi Herba Suruhan
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Peperomia
Species : Peperomia pellucida (L.) Kunth (Mulyani et al., 2018)
Herba suruhan merupakan tanaman tahunan atau tahunan yang berumur pendek, seluruhnya halus, berdaging dan tidak berbulu, biasanya tumbuh dengan panjang sekitar 15-45 cm. Batang berwarna hijau pucat bening, tegak atau naik atau turun, bercabang, ruas biasanya sepanjang 3-8 cm dan tidak berbulu. Panjang tangkai daun 1-2 cm. Daun berwarna hijau muda dan segar. Tidak memiliki stipula. Bilah daun berbentuk bulat telur lebar atau bulat telur-segitiga sampai deltate (berbentuk hati), panjang 1-3,5 cm, panjang ± sama dengan lebar, berbentuk hati di pangkal dengan sinus sedalam 1-2 mm, membran tipis, kedua permukaan tidak licin, tembus cahaya, dengan urat 5-7 telapak tangan. Herba suruhan memiliki bunga biseksual yang sangat kecil dan tumbuh dalam bentuk paku seperti tali. Bunganya berbunga longgar, bracts suborbicular, lebar 0,5 mm dan bertangkai pendek. Bunga memiliki dua benang sari dan kepala sari berbentuk sub-bundar. Ovarium berbentuk ellipsoid. Buah berbiji, kecil, seperti titik, bulat sampai lonjong, 0,5-0,7 × 0,4-0,5 mm, bergerigi, sesil, bergaris membujur dengan tangga seperti retikulasi, paruh menit, berbentuk kerucut dan awalanya berwarna hijau dan menjadi coklat kehitaman saat dewasa. (Amarathunga & Kankanamge, 2017).
Kegunaan, herba ini secara tradisional juga sering digunakan untuk pengobatan sakit kepala, sakit perut, hipertensi, dan diabetes (Fri Rachmawati1 & Vebrianty Rantelino2, 2018), gangguan gastrointestinal, gangguan saluran pernapasan, penyakit kulit, gangguan saraf, masalah jantung, gangguan ginjal, nyeri rematik, konjungtivitis, dan penanganan patah tulang (Amarathunga & Kankanamge, 2017), analgesik, antipiretik, antiinflamasi, hipoglikemik (Sheikh et al., 2013), anti mikroba dan anti kanker (Wei, et al., 2011), dan memiliki efek analgetik (Mulyani, 2011). Herba suruhan juga digunakan sebagai obat untuk mengobati asma, reumatik, luka, demam, sakit perut, infeksi ginjal, ambeien, nyeri sendi, hipertensi, diare, gigitan ular dan campak (Raghavendra HL, 2018), obat jerawat (Yufiradani et al., 2020). Tanaman herba suruhan sudah diteliti secara ekstensif sebagai sumber senyawa aktif farmakologis alami yang berpotensi sebagai antimikroba, antikanker, antipiretik, antiinflamasi, antioksidan, analgesik, antidiare, antihipertensi dan anti-edematogenik (Amarathunga & Kankanamge, 2017), antioksidan (Mulyani et al., 2018). Tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) banyak digunakan sebagai obat tradisional yang berkhasiat untuk mengatasi nyeri pada rematik, asam urat, radang kulit, luka terpukul dan luka bakar ringan (Hembing, 2006). Katumpangan air (Peperomia pellucida L. Kunth) merupakan salah satu tanaman obat potensial yang digunakan masyarakat untuk pengobatan asam urat, rematik, sakit kepala maupun sakit perut, anti mikroba secara tradisonal (Angelina et al., 2015)
Kandungan aktif
Tanaman sesuruhan ini mengandung golongan fitokimia (alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid, glikosida dan triterpenoid), dill apiole, phytol, stigmasterol, sitosterol, secolignans, tetrahydrofuran lignan, dihydronaphthalenone termetoksilasi, peperomins, sesamin dan isoswertisin (Fri Rachmawati1 & Vebrianty Rantelino2, 2018; Raghavendra HL, 2018).
Lanosterol berhasil diisolasi oleh Rahman Arief, (2019) menggunakan metode Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). Selain itu kandungan senyawa metabolit sekunder dari Peperomia pellucida adalah alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri polifenol, kardenolid, steroid dan triterpenoid (Rahman Arief, 2019)
Minyak atsiri dari akar herba suruhan telah dikarakterisasi oleh Usman & Ismaeel, (2020) menyatakan kandungan minyak atsiri herba suruhan didominasi oleh seskuiterpenoid (87,5%), monoterpenoid (2,9%), β- Fernesene (22,2%), β- bisabolene (14,8%), β- bergamotene (10,7%), 1,4- cadinadiene (7,4%), α- copaene (6,6%) dan isosativene (6,5%), terpinen-4-ol (2,3%) dan neryl asetat (0,6%). Beberapa senyawa aktif yang memikiki aktivitas estrogenik dapat diisolasi yaitu dari golongan fenilpropanoid dan lignan. Senyawanya adalah 6-allyl-5-methoxy-1,3-benzodioxol-4-ol, pachypostaudin B, pellucidin A, dillapiole, dan apiol (Agung et al., 2020).
Herba suruhan atau susuruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) adalah tanaman yang sangat berpotensi serta dapat digunakan sebagai kandidat yang menjanjikan dalam mengembangkan obat baru dengan aktivitas farmakologis yang kuat.
Daftar pustaka
Agung, I. G., Kartika, A., Bang, I. J., Riani, C., Insanu, M., Kwak, J. H., Chung, K. H., & Adnyana, I. K. (2020). Isolation and Characterization of Phenylpropanoid and Lignan Compounds from Peperomia pellucida [L.] Kunth with Estrogenic Activities. Molecules 2020, 25, 4914, 25(4914).
Amarathunga, A. A. M. D. D. N., & Kankanamge, S. U. (2017). a Review on Pharmacognostic, Phytochemical and Ethnopharmacological Findings of Peperomia Pellucida (L.) Kunth: Pepper Elder. International Research Journal of Pharmacy, 8(11), 16–23. https://doi.org/10.7897/2230-8407.0811211
Angelina, M., Amelia, P., Irsyad, M., Meilawati, L., & Hanafi, M. (2015). Karakterisasi Ekstrak Etanol Herba Katumpangan Air ( Peperomia pellucida L . Kunth ) ( Characterization of Ethanol Extract from Katumpangan Air Herbs ( Peperomia). Universitas Islam Negeri Jakarta, 53–61.
Bialangi, N., Mustapa, M. A., Salimi, Y. K., Widiantoro, A., & Situmeang, B. (2016). Antimalarial activity and phitochemical analysis from Suruhan (Peperomia pellucida) extract. Jurnal Pendidikan Kimia, 8(3), 183–187.
Fri Rachmawati1, & Vebrianty Rantelino2. (2018). Uji Toksisitas dan Fitokimia Ekstrak Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth). Fk Uki, 7(uji toksik), 51–52.
Mawati, isa desi. (2017). Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etil Asetat Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Kafein. 1–64.
Mulyani, T., Ariyani, H., & Rahmi, S. (2018). Formulasi dan aktifitas antioksidan lotion ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida L.). Journal of Current Pharmaceutical Sciences, 2(1), 104–105. journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps
Raghavendra HL, P. K. T. (2018). Ethnobotanical Uses, Phytochemistry and Pharmacological Activities of Peperomia Pellucida (L.) Kunth (Piperaceae)-a Review. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 10(2), 1. https://doi.org/10.22159/ijpps.2018v10i2.23417
Rahman Arief, M. (2019). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metaabolit Sekunder Pada Herba Suruhan (Pepeomia pellucida L. Kunth) Menggunakan Metode Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). Universitas Negeri Gorontalo.
Usman, L. A., & Ismaeel, R. O. (2020). Chemical Composition of Root Essential oil of Peperomia pellucida (L.) Kunth. Grown in Nigeria. Journal of Essential Oil-Bearing Plants, 23(3), 628–632. https://doi.org/10.1080/0972060X.2020.1794983
Yufiradani, Y., Mayefis, D., & Marliza, H. (2020). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SURUHAN (Peperomia pellucida L. Kunth) TERHADAP Propionibacterium acnes PENYEBAB JERAWAT. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(1), 35–41. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i1.70
Oleh
Oktariani Pramiastuti
Mahasiswa Program Doktor Fakultas Farmasi UGM