Oleh Yuvianti Dwi Franyoto
Mahasiswa Program Doktor Fakultas Farmasi UGM
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
Sirih merah (Piper crocatum) ditanam sebagai tanaman hias karena memiliki memiliki bentuk dan warna yang sangat menarik. Bentuk daunnya mirip dengan hati dengan corak pada bagian atas putih keabu-abuan dan mengkilap, serta pada bagian bawah daun berwarna merah terang. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Tanaman sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon, memiliki batang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Selain bentuk daunnya yang cantik, ternyata daun sirih merah memiliki bermacam-macam khasiat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
Sirih merah merupakan salah satu obat tradisional Indonesia. Sejak zaman dahulu, tanaman sirih merah telah dikenal memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Masyarakat biasanya menggunakan daun sirih merah sebagai bahan obat untuk mengobati berbagai penyakit seperti batuk, asma, radang hidung, dan radang tenggorokan.
Adapun manfaat daun sirih merah diantaranya:
- Menurunkan glukosa darah
Naiknya kadar gula dalam darah selalu dikaitkan dengan penyakit diabetes. Dalam keadaan normal, kadar gula darah puasa orang dewasa adalah kurang dari 100 mg/dl. Pada prediabetes, kadar gula darah puasa mengalami kenaikan dan bisa mencapai 100–125 mg/dl. Jika kadar gula darah puasa sudah lebih dari 125 mg/dl, maka seseorang sudah dikatakan mengidap penyakit diabetes. Penelitian dari membuktikan bahwa ekstrak daun sirih merah dapat menurunkan kadar glukosa darah[1] pada mencit jantan yang diinduksi sukrosa dengan dosis 2,8 mg/kg BB mencit[2]. Penelitian lain juga menyebutkan ada pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah (Piper Crocatum) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Babungo Kabupaten Solok Tahun 2020[3].
2. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas dan menghambat oksidasi sehingga tubuh terlindungi dari berbagai macam penyakit degeneratif dan kanker. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak memiliki sistem pertahanan antioksidan yang cukup. Apabila terjadi paparan radikal bebas yang berlebihan, tubuh membutuhkan suplai antioksidan yang berasal dari luar (eksogen). Daun sirih merah merupakan salah satu antioksidan[4,5]. Potensi antioksidan pada ekstrak terpurifikasi daun sirih merah termasuk kuat dengan konsentrasi efektif (IC50) sebesar 53.91 ppm[6].
3. Antibakteri
Pada dasarnya, bakteri terbagi dalam dua jenis, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat. Keberadaan bakteri baik dalam tubuh diketahui bermanfaat untuk kesehatan. Sebaliknya, keberadaan bakteri jahat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Salah satu bakteri jahat penyebab penyakit demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi. Adapun gejala yang mungkin timbul pada demam tifoid adalah demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39-40℃, sakit kepala, lemah dan lelah, gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit, sakit perut, hilang nafsu makan, mual dan muntah. Ekstrak terpurifikasi daun sirih merah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, dimana dengan konsentrasi terkecil yakni 62,2 μg/ml menghasilkan zona hambat sebesar 4,83 mm[7].
Escherichia coli adalah sejenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia yang sehat, namun Escherichia coli dapat menyebabkan penyakit diare atau infeksi saluran pencernaan. Kondisi ini disebabkan oleh makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut. daun sirih merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli yang ditunjukkan oleh fraksi n-heksan 1000 ppm dengan zona hambat 2,40 mm ± 0,14[8].
4. Penyembuh luka
Luka pada kulit disebabkan oleh berbagai kondisi seperti luka tusukan, luka gores, ataupun luka tertutup yang disebabkan oleh benturan benda tumpul. Perawatan luka bertujuan agar tidak terjadi infeksi. Pemanfaatan herbal tertentu dapat membantu proses penyembuhan luka, salah satunya menggunakan daun sirih merah. Salep ekstrak daun sirih merah telah terbukti membantu penyembuhan luka insisi pada tikus putih[9]. Selain itu terdapat pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah (Piper crocatum) yang signifikan terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Desa Tanjung Ja Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat[10].
5. Mengatasi keputihan
Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim. Keputihan merupakan cara alami tubuh dalam mencegah infeksi serta menjaga kebersihan vagina. Namun, bahaya keputihan bisa menghantui jika lendir yang keluar dari vagina tidak normal dan disertai gejala lain. Sementara keputihan abnormal atau disebut keputihan patologis umumnya terjadi akibat infeksi oleh bakteri, virus, jamur atau parasit. Jika keputihan sudah dalam kondisi yang tidak wajar, akan ditandai oleh beberapa hal seperti: menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar, cairan berwarna kuning atau hijau, mengeluarkan bau tidak sedap, konsistensinya lebih kental. Pemberian daun sirih merah ternyata mampu mengatasi keputihan patologis/abnormal pada remaja putri[11].
6. Antiinflamasi
Inflamasi atau peradangan dapat terjadi pada manusia karena cedera atau infeksi. Inflamasi merupakan mekanisme tubuh ketika sel darah putih dalam tubuh melindungi diri dari berbagai infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Radang atau inflamasi juga merupakan respons pertama dari sistem imun terhadap iritasi atau infeksi kuman yang ditandai oleh beberapa gejala yaitu bengkak (tumor), nyeri (dolor), panas (calor), dan daya gerak berkurang (functio laesa). Obat–obat antiinflamasi baik obat sintetis maupun obat herbal diperlukan untuk menekan atau mengurangi peradangan. Salah satu obat herbal yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi adalah daun sirih merah[12].
Cara menanam sirih merah di rumah tergolong cukup mudah. Sirih merah dapat ditanam dengan beberapa yakni teknik stek, merunduk, dan stek air. Dalam pertumbuhannya, sirih merah membutuhkan tanaman atau alat penyangga agar dapat merambat ke atas. Tanaman muda membutuhkan air dalam jumlah cukup. Oleh karena itu penanaman menjelang musim hujan sangat tepat. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Panen daun sirih merah dapat dilakukan ketika tanaman berumur satu tahun.
Penggunaan daun sirih merah di masyarakat biasanya dengan cara meminum air rebusan, menumbuk dan menempelkan pada bagian yang sakit atau pun mengunyah daun sirih merah secara langsung. Walaupun memiliki berbagai khasiat, penggunaan daun sirih merah pada wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak masih perlu pemantauan secara khusus.
Kesimpulan
Tanaman sirih merah dapat berkhasiat sebagai alternatif pengobatan secara tradisional.
Pustaka
[1] Safithri M., Fahma F., Potency of Piper crocatum decoction as antihyperglycemic in rat strain sprague dawley. Journal of Biosciences, Pp: 15 (1): 45-8, 2008.
[2] Saputra M.R, Yuniarti E dan Sumarmin R., “Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Terhadap Glukosa Darah Mencit (Mus Musculus L.) Jantan Yang Diinduksi Sukrosa”, EKSAKTA Vol. 19 No. 1, 2018.
[3] Arman. E, Harmawati, Gusli. E., Pengaruh Rebusan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Stikes Syedza Saintika. 2019
[4] Lister, I. N. E., Ginting, C. N., Girsang, E., Armansyah, A., Marpaung, H. H., Sinaga, A. P. F., Handayani, Rr. A. S. ; Rizal, R. “Antioxidant properties of red betel (Piper crocatum) leaf extract and its compounds.” Journal of Natural Remedies Vol.19 No.4 pp.198-205, 2019.
[5] Safithri, Mega, Nur Faridah, Didah, Ramadani, Fitri and Pratama, Rahadian. “Antioxidant activity of ethanol extract and fractions of Piper crocatum with Rancimat and cuprac methods” Turkish Journal of Biochemistry, 2022.
[6] Januarti I.B., Wijayanti R., Sri Wahyuningsih dan Nisa Z., “Potensi Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz &Pav) Sebagai Antioksidan Dan Antibakteri”, Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 2019.
[7] Mangesa R., Irsan, “Efektifitas Fraksi Aktif Metanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri salmonellas Typhi”, Uniqbu Journal of Exact Sciences, Vol.1 No.2, Pp 40-45, 2020.
[8] Chairunisa F, Safithri M, Bintang M. Antibacterial Activity of Ethanol Extract of Red Betel Leaves (Piper crocatum) and Its Fractions against Escherichia coli pBR322. Current Biochemistry. Vol 10; N 9(1):Pp 1-5, 2022.
[9] Widyawati R, Kasy F, Yunani R, Pratama J. Efektivitas salep ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Jurnal VITEK : Bidang Kedokteran Hewan . Vol.11 No.2, 2021.
[10] Siagian NA, Wahyuni ES, Ariani P, Manalu AB. “The Effect of Giving Red Betel Leaves (Piper Crocatum) on Healing of Perineum Woes in Postpartum Women in Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.” J Keskom. 2021
[11] Wulan S., “Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap Keputihan Patologis Pada Remaja Putri“, Jurnal Penelitian Kebidanan & Kespro, Vol.1 No.2, 2019.
[12] Laksmitawati, D. R., A. Widyastuti, N. Karami, E. Afifah, D. D. Rihibiha, H. Nufus, and W. Widowati. “Anti-Inflammatory Effects of Anredera Cordifolia and Piper Crocatum Extracts on Lipopolysaccharide-Stimulated Macrophage Cell Line”. Bangladesh Journal of Pharmacology, vol. 12, no. 1, pp. 35-40, 2017.