Minyak telon tentu sudah tidak asing lagi di kalangan ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita. Minyak ini identik dengan bayi karena biasanya dioleskan ke tubuh bayi untuk memberikan rasa hangat dan nyaman. Tidak jarang, wangi minyak telon disebut wangi bayi.
Minyak telon dapat digunakan pada bagian perut, dada, punggung, maupun telapak kaki setiap selesai mandi atau saat cuaca dingin. Minyak telon dapat mencegah masuk angin dan melegakan pernafasan. Saat tubuh bayi agak demam, minyak telon juga dapat digunakan sabagai campuran bersama parutan bawang merah lalu dibalurkan atau dipijatkan ke seluruh badan bayi untuk memberi rasa hangat. Selain untuk bayi atau balita, minyak telon pun masih sering digunakan oleh orang dewasa yang menyenangi aromanya yang harum dan rasa hangat yang tidak terlalu menyengat jika dibandingkan dengan minyak kayu putih atau balsam. Ada juga yang menggunakan minyak telon untuk mengurangi rasa mual karena baunya yang segar.
Minyak telon berasal dari bahasa Jawa yaitu telu yang artinya tiga. Disebut tiga karena minyak ini terdiri dari 3 bahan yaitu minyak kayu putih (cajuput oil), minyak adas (oleum foeniculi) dan minyak kelapa (oleum cocos) dengan perbandingan yang sesuai.
Ketiga minyak ini memiliki khasiat masing-masing. Minyak kayu putih merupakan hasil penyulingan daun kayu putih . Minyak ini juga memiliki aroma yang khas. Khasiat dari minyak kayu putih adalah untuk melancarkan peredaran darah dengan cara melebarkan pori-pori pada kulit sehingga badan menjadi lebih hangat. Minyak kayu putih tidak akan mengganggu pernafasan kulit karena adanya sifat dari minyak kayu putih yang mudah menguap.
Sementara itu minyak adas merupakan hasil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Minyak dari buah adas memiliki aroma yang segar dan berkhasiat untuk merangsang saraf, karminatif (mencegah atau mengurangi perut kembung), antibakteri, antelmintik (jenis obat yang dapat mematikan cacing dalam usus), menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang nafsu makan.
Minyak kelapa biasanya digunakan sebagai minyak pijat, kerik, dan cem-ceman. Selain untuk masakan, minyak ini dikenal memiliki khasiat untuk menjaga kehalusan serta kelembaban kulit. Minyak kelapa berbeda dengan virgin coconut oil (VCO) dari cara pembuatannya, sehingga warnanya lebih kuning, tidak harum, dan cenderung mudah tengik.
Ternyata, cukup mudah untuk meracik sendiri minyak telon di rumah. Bagi anda yang memiliki bayi dan balita, kebutuhan untuk menggunakan minyak telon cukup banyak, sehingga meracik sendiri minyak telon menjadi alternatif yang murah meriah. Selain aromanya yang jauh lebih harum jika dibandingkan minyak telon yang dijual oleh merk produk bayi di pasaran, anda juga dapat membuat minyak telon dengan jumlah relatif besar, sehingga tidak bolak-balik habis karena sering digunakan.
Untuk membuat minyak telon, diperlukan minyak adas, minyak kayu putih, dan minyak kelapa masing-masing sebanyak 1/3 bagian. Minyak adas dan minyak kayu putih dapat dibeli di toko bahan kimia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan saja, misalnya masing-masing 150 ml untuk membuat 450 ml minyak telon. Minyak kelapa dapat dibeli di penjual minyak kelapa di pasar dengan harga yang juga cukup murah. Botol dengan ukuran yang diinginkan bisa kita dapatkan di toko bahan kimia. Atau, kita dapat menggunakan botol bekas dari bahan plastik atau kaca.
Selanjutnya, ketiga minyak dikocok dengan cukup kuat sehingga dapat bercampur dengan baik. Pastikan botol dan corong yang digunakan untuk menuangkan dan mencampur minyak-minyak tersebut sudah bersih dari kotoran, tidak ada endapan dan benar-benar kering. Hasilnya adalah minyak bening tanpa endapan dengan wangi yang segar, berwarna hijau kekuningan perpaduan dari warna minyak kayu putih yang kehijauan dan minyak kelapa yang kekuningan.
Komposisi ini juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika diinginkan minyak telon yang lebih hangat karena usia anak yang sudah lebih besar, jumlah minyak kayu putih dapat dibuat lebih banyak, misalnya dengan perbandingan minyak kayu putih:minyak adas:minyak kelapa= 2:1:1. Volume total yang dibuat dapat mengikuti kebutuhan masing-masing.
Pada pengalaman meracik minyak telon sendiri, dibutuhkan kurang dari Rp. 150.000,00 untuk membuat minyak telon sebanyak 1 liter. Jika dibandingkan dengan minyak telon di pasaran, ukuran 30 ml rata-rata berkisar harga Rp. 15.000,00- 25.000,00, sehingga meracik sendiri tentu lebih ekonomis. Jika dikemas dalam botol yang baik dan menarik, minyak telon ini juga dapat kita hadiahkan kepada teman atau saudara yang baru saja melahirkan sebagai minyak telon homemade buatan sendiri.
Meskipun demikian, daya tahan minyak telon buatan sendiri ini mungkin tidak selama daya tahan minyak telon produk jadi yang ada di pasaran. Selain dipengaruhi oleh kebersihan saat proses pembuatannya, daya tahan minyak telon racikan sendiri juga dipengaruhi oleh minyak kelapa yang digunakan. Minyak kelapa dapat mengalami perubahan aroma selama penyimpanan. Kerusakan minyak secara umum disebabkan oleh proses oksidasi (kerusakan oleh oksigen dari udara bila bahan dibiarkan kontak dengan udara), dan hidrolisis (kerusakan oleh air bila bahan tercampur air).
Kita juga perlu memperhatikan cara penyimpanan minyak telon. Pastikan wadah mudah ditutup rapat karena minyak telon mudah menguap. Jauhkan dari sinar matahari karena proses oksidasi dapat dipercepat dengan adanya sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Selamat mencoba!
Oleh : Niken N. Widyakusuma, M.Sc., Apt Fakultas Farmasi UGM
Daftar Pustaka
Agoes HA, 2010, Tanaman Obat Indonesia Buku 3, Salemba Medika, Jakarta.
Batubara I, Suparto IH, Rakhmatika FA, 2016, Sineol dalam Minyak Kayu Putih sebagai Pelangsing Aromaterapi, Jurnal Jamu Indonesia, 1(3): 12-17.
Dalimartha, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, Trubus Agriwidya, Anggota Ikapi, Jakarta.
Sutarmi, Rozaline H, 2005, Taklukkan penyakit dengan VCO, Penebar Swadaya, Jakarta.