Pendahuluan, penyakit diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah merupakan penyakit dengan tingkat kejadian yang tinggi di Indonesia. Penderita diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 21 juta orang ditahun 2030. Saat ini Indonesia termasuk 10 besar negara dengan penderita diabetes tertinggi di dunia. Tidak salah penyakit ini menjadi perhatian besar dikalangan masyarakat karena bukan saja gejala dan komplikasi yang ditimbulkan, namun juga tingkat kematian yang tinggi akibat penyakit ini. Tidak heran banyak penderita diabetes mengalami kekhawatiran berlebih karena penyakit ini dan tidak sedikit yang mengalami peningkatan stress dan memperparah kondisi penyakitnya. Terapi untuk penyakit diabetes saat ini dengan menggunakan obat-obatan kimia dapat menyebabkan potensi efek samping yang besar, karena terapi penyakit ini membutuhkan waktu yang panjang dan bahkan sampai harus ketergantungan obat. Sudah hal yang umum diketahui apabila mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang lama pasti akan menimbulkan gangguan karena efek obat tersebut. Oleh karenanya perlu strategi lain untuk dapat mengatasi penyakit ini tanpa harus mengalami efek lain yang tidak dikehendaki dari obat yang dikonsumsi. Nah dalam artikel ini akan dibahas alternative terapi penyakit diabetes menggunakan tanaman obat yaitu yakon dengan segala kandungan berkhasiat anti diabetes yang terdapat didalamnya.
Yakon merupakan suatu tanaman obat yang saat ini banyak dibudidaya di Indonesia sebagai bahan baku untuk obat tradisional. Bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah daun dan umbinya. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Smallanthus sonchifolius dan termasuk ke dalam keluarga bunga matahari. Bentuk tanaman dan bunganya sangat mirip dengan bunga matahari, hanya saja bunganya berukuran lebih kecil dengan diameter sekitar 4-5 cm. apabila disbanding dengan bunga matahari dengan diameter bunga mencapai 30 cm memang sangat jauh bedanya, namun struktur bunga dan warnanya sama. Salah satu hal unik juga dari tanaman ini adalah umbinya. Tanaman ini memiliki umbi dengan ukuran yang sangat besar yaitu mencapai ukuran satu lengan orang dewasa. Berat rata-rata satu umbi mencapai 1-2 kg. dan dalam satu ponon dapat diperoleh 5-10 umbi. Daun tanaman ini berbentuk hati dengan panjang mencapai 50 cm dari ujung tangkainya dan lebarnya mencapai 40 cm. warna daun hijau terang dengan permukaan berbulu halus. Daun tanaman ini bisa dipanen sampai 10 kali selama masa tumbuhnya. Tanaman ini hanya tumbuh sampai umur 7-8 bulan. Setelah eluar umbi maka tanaman ini sudah tidak produktif lagi dan harus diganti dengan tanaman yang baru. Panen daun bisa dilakukan sejak tanaman berumur dua bulan, selanjutnya setiap dua minggu dapat dipanen daunnya sampai tanaman berumur 7 bulan. Periode akhir tanaman ini selanjutnya dapat dipanen umbinya. Secara potensi bisnis, tanaman ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi karena hasilnya diperoleh dari daun dan dari umbinya. Rata-rata panen daun dapat mencapai 1,5-2 ton daun segar/1000 meter persegi. Setelah dikeringkan susut pengeringannya mencapai 15% sehingga berat kering yang diperoleh sekitar 225-300 kg daun kering. Apabila harga jual per kg kering mencapai 150 ribu maka hasil yang diperoleh mencapai 45 juta rupiah. Belum lagi hasil jual umbinya, sehingga hasil cukup menjanjikan bagi petani yakon.
Saat ini produk obat tradisional yang berbahan baku daun yakon sudah banyak dipasaran, baik yang berbentuk seduhan/rebusan atau yang berbentuk kapsul. Klaim khasiat untuk produk-produk yang beredar adalah sebagai obat tradisional anti diabetes atau membantu menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Bukti khasiat anti diabetes dari tanaman ini sudah banyak diteliti serta kandungan apa saja yang memiliki efek sebagai anti diabetes juga telah banyak dipublikasikan. Nah dibawah ini akan kita bahas khasiat antidiabetes dan kandungan berkhasiatnya.Gambar 1. Tanaman Yakon (A) dan umbinya (B)
Aktivitas anti diabetes tanaman yakon
Secara tradisional daun tanaman yakon sudah digunakan secara turun temurun sebagai obat anti diabetes. Cara penggunaannya adalah dengan diseduh atau direbus. Caranya ambil sejumput daun kering atau sekitar 2 gram kemudian masukkan kedalam gelas dan seduh dengan 150 ml air panas. Biarkan sampai hangat kemudian diminum 2 kali sehari. Cara ini dapat menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes. Tidak hanya di Indonesia, negara-negara yang menggunakan daun yakon ini sebagai obat tradisional anti diabetes juga ada di negara Amerika latin seperti Brazil, Argentina, ataupun Peru. Selanjutnya di Eropa juga sudah mulai menggunakan tanaman ini yaitu Jerman dan Republik Ceko. Di Asia sendiri selain Indonesia juga digunakan di Jepang dan Malaysia. Penelitian ilmiah dari tanaman ini membuktikan ekstrak daun yakon dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus diabetes yang diterapi selama satu bulan. Tidak hanya itu, hasil uji yang diperoleh menunjukkan adanya perbaikan dari kerusakan sel beta pangkreas penghasil hormone insulin. Dengan perbaikan sel beta pangkreas ini maka kadar insulin dalam darah menjadi cukup untuk mengantarkan gula darah masuk kedalam sel-sel tubuh, sehingga kadar gula dalam darah menurun. Penelitian lain juga membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun yakon dapat meningkatkan kada insulin darah. Mekanismenya kemungkinan dengan menstimulasi peningkatan produksi insulin oleh sel-sel beta pangkreas. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diketahui sebenarnya mekanisme anti diabetes dari tanaman ini dapat terjadai dengan beberapa cara :
- Menghambat enzim alfa glukosidase dan alfa amylase yang terdapat di dalam saluran pencernaan. Kedua enzim ini berperan dalam memecah karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi menjadi gula sederhana (glukosa). Perubahan bentuk karbohidrat menjadi gula ini berdampak pada peningkatan kadar gula dalam darah. Secara sederhana apabila kita selesai makan maka sekitar satu jam kemudian secara normal kadar gula dalam darah kita akan meningkat hal ini terjadi karena ada proses pemecahan karbohidrat menjadi gula kemudian diserap masuk kedalam darah. Namun setelah dua jam gula-gula tersebut akan dibawa masuk kedalam sel-sel tubuh oleh insulin sehingga jumlahnya akan berkurang dan kadarnya menjadi normal kembali dalam darah. Nah cara kerja daun yakon ini salah satunya adalah menghambat kerja enzim pembntuk gula sehingga gula yang diserap masuk kedalam darah akan berkurang dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah bisa ditekan. Beberapa contoh senyawa yang memiliki efek ini dalam yakon adalah senyawa enhidrin, sonchifolin, uvedalin dalam daun yakon, serta senyawa FOS dalam umbi yakon.
- Meningkatkan sintesis insulin dalam sel beta pangkreas. Mekanisme ini mendorong kemampuan sel beta pangkreas untuk memproduksi insulin. Fungsi insulin dalam hal ini adalah sebagai hormone yang dapat mengantarkan gula masuk kedalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energy. Apabila fungsi insulin kurang atau jumlahnya kecil maka gula dalam darah tidak ada yang mengantarkan masuk ke dalam sel, hal ini mengakibatkan jumlahnya dalam darah akan meningkat. Oleh karenanya mekanisme ini sangat penting terutama bagi penderita yang mengalami gangguan pada fungsi pangkreasnya. Dengan meningkatkan fungsi pangkreas untuk memproduksi insulin maka kadar gula dalam darah akan berkurang.
- Menurunkan resistensi insulin. Mekanisme ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin untuk berfungsi dengan baik sebagai mediator pengantar gula masuk kedalam sel. Walapun fungsi pangkreas normal dan produksi insulin tidak kurang, namun ketika sensitivitasnya rendah akan berakibat meningkatnya kadar gula dalam darah. Resistensi insulin ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tingginya kadar lemak dalam tubuh, obesitas, dan peningkatan absorbsi gula dalam darah. Kandungan yakon yang memiliki mekanisme ini adalah senyawa-senyawa polifenol seperti asam klorogenat, asam kafeat, dan asam ferulat.
- Menghambat proses glikogenolisis dan gluconeogenesis dalam hepar. Kedua proses ini merupakan proses pembentukan gula dalam hepar dengan bahan baku selain karbohidrat. Pembentukan gula dalam hepar dapat terjadi secara normal tergantung kebutuhan tubuh akan gula. Namun bisa terjadi suatu gangguan sehingga proses pembntukan gula dalam hepar ini tidak terkontrol akibatnya terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Senyawa-senyawa seskuiterpen lakton seperti enhidrin dan uvedalin dalam daun yakon diketahui juga dapat menghambat proses ini sehingga kadar gula dalam darah bisa menurun.
Berbagai mekanisme penurunan kadar gula dalam darah yang diteliti dari tanaman yakon diatas pastinya menjadi sebuah peluang dan potensi untuk mengangkat tanaman obat Indonesia sebagai salah satu pilihan alternative sebagai obat anti diabetes. Namun tetap memerlukan riset lanjutan dan menyeluruh, mulai dari proses standarisasi bahan bakunya, uji praklinik dan klinik, serta pengembangan bentuk produk farmasinya sehingga praktis dan mudah digunakan oleh penderita diabetes.
Kandungan anti diabetes dari tanaman yakon
Berdasarkan berbagai hasil penelitian diketahui ada tiga jenis kandungan utama yang terdapat didalam tanaman yakon yang berperan dalam memberikan efek sebagai anti diabetes. Jenis-jenis kandungan yang dimaksud adalah :
- Senyawa asam fenolat
Senyawa ini memiliki efek antioksidan yang sudah terbukti dan banyak digunakan. Berbasis efeknya sebagai antioksidan ternyata ada korelasi kuat dengan efeknya sebagai penurun gula darah. Dimana efek ini terjadi pada perbaikan kerusakan sel beta pangkreas dengan mengurangi radikal perusak sel sehingga fungsi pangkreas bisa dikembalikan. Senyawa-senyawa asam fenolat yang terdapat dalam tanaman yakon ini adalah asam klorogenat, asam kafeat, asam galat, asam rosmerinat, asam ferulat dan asam kumarat. Struktur senyawa tersebut ditunjukkan pada gambar 2. Senyawa ini ditemukan pada bagian daun dan umbi tanaman yakon, sehingga kedua bagian tanaman ini berperan sebagai penurun kadar gula darah.
Gambar 2. Struktur senyawa asam fenolat yang terkandung dalam daun dan umbi yakon
- Senyawa seskuiterpen lakton
Senyawa ini sebenarynya merupakan senyawa khas yang terdapat dalam daun yakon mengingat tanaman ini termasuk family melampodium (Compositae) dengan kandungan khas adalah seskuiterpen lakton jenis melampolida. Ada tiga senyawa utama yang ditemukan pada daun yakon yaitu senyawa enhidrin, uvedalin, dan sonchifolin. Enhidrin diketahui dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin dalam darah hewan uji yang digunakan. Senyawa enhidrin ini juga diketahui sebagai senyawa aktif biomarker sebagai anti diabetes dari daun yakon. Kadarnya dalam daun yakon bisa mencapai 1% terhadap daun kering. Sifatnya stabil dan tidak mudah terdegradasi oleh panas ataupun cahaya. Sehingga untuk control kualitas tanaman ini dapat menggunakan enhidrin sebagai senyawa controlnya.
- Senyawa fruktooligosakarida (FOS). Senyawa ini dapat bekerja sebagai anti diabetes melalui kemampuannya dalam menghambat kerja enzim alfa-glukosidase sehingga pemecahan karbohidrat menjadi gula akan terhambat. Akibatnya serapan gula yang masuk kedalam darah akan berkurang. Beberapa contoh senyawa FOS yang ditemukan dalam tanaman yakon adalah inulin, nystose, atapun kestose. Selain sebagai anti diabetes, senyawa FOS ini juga diketahui dapat digunakan sebagai prebiotic untuk memperbaiki fungsi pencernaan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi saluran pencernaan.
Gambar 4. Struktur senyawa fruktooligosakarida (FOS) dalam umbi yakon
Kandungan-kandungan anti diabetes dari tanaman yakon yang dijelaskan diatas dapat memberi gambaran bahwa potensi tanaman ini sangat besar untuk dijadikan sebagai alternative untuk mengobati diabetes. Apalagi budidaya tanaman ini sudah banyak dilakukan sehingga selain dapat memanfaatkan penggunaan tanaman obat Indonesia, tanaman ini juga dapat mengangkat ekonomi masyarakat terutama para petani yakon dan para pengusaha kecil pengepul tanaman simplisia sebagai obat tradisional.
Kesimpulan, obat tradisional yang berasal dari tanaman obat telah banyak digunakan di Indonesia. Selain sebagai penghasil tanaman yang melimpah, negara Indonesia juga memiliki histori turun temurun dalam menggunakan tanaman sebagai obat. Dengan meingkatkan penggunaan yakon sebagai alternative obat anti diabetes, otomatis kita juga membantu melestarikan kekayaan lokal kita dalam penggunaan obat tradisional (jamu), serta dapat meberdayakan masyarakat sebagai penyuplai utama bahan baku tanaman obat sebagai obat tradisional. tanaman yakon merupakan salah satu tanaman yang memilki potensi besar sebagai obat anti diabetes dan perlu perhatian semua pihak baik masyarakat, peneliti, serta pemerintah untuk dapat mewujudkan penggunaan tanaman ini sehingga bisa setara dengan penggunaan obat-obat modern sebagai anti diabetes.
Daftar Pustaka
Aybar, M.J., Sánchez Riera, A.N., Grau, A., dan Sánchez, S.S., 2001. Hypoglycemic effect of the water extract of Smallantus sonchifolius (yacon) leaves in normal and diabetic rats. Journal of Ethnopharmacology, .
Aziz, Z., Yuliana, N.D., Simanjuntak, P., Rafi, M., dan Syamsudin, 2020. FTIR and HPLC-based metabolomics of yacon leaves extracts (Smallanthus sonchifolius [poepp & endl.] h. robinson) from two locations in Indonesia. Indonesian Journal of Chemistry, 20: 567–578.
Barcellona, C.S., Cabrera, W.M., Honoré, S.M., Mercado, M.I., Sánchez, S.S., dan Genta, S.B., 2012. Safety assessment of aqueous extract from leaf Smallanthus sonchifolius and its main active lactone, enhydrin. Journal of Ethnopharmacology, 144: 362–370.
Baroni, S., Suzuki-Kemmelmeier, F., Caparroz-Assef, S.M., Cuman, R.K.N., dan Bersani-Amado, C.A., 2008. Effect of crude extracts of leaves of Smallanthus sonchifolius (yacon) on glycemia in diabetic rats. Revista Brasileira de Ciencias Farmaceuticas/Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences,
Contreras-Puentes, N., & Alvíz-Amador, A. (2020). Hypoglycaemic Property of Yacon (Smallanthus sonchifolius (Poepp. and Hendl.) H. Robinson): A Review. Pharmacognosy Reviews, 14(27), 37.
International Diabetes Federation, 2015. IDF Diabetes Atlas 7th Edition Brussels, Belgium. idf.org, .
Leonita, E. dan Muliani, A., 2015. Penggunaan Obat Tradisional oleh Penderita Diabetes Mellitus dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Komunitas,
RISKESDAS, 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
(Dosen : Dr.rer.nat. Nanang Fakhrudin, M.Si., Apt)
Nama Mahasiswa : Hady Anshory T
Review ini sebagian besar diambil dari artikel :
Contreras-Puentes, N., & Alvíz-Amador, A. (2020). Hypoglycaemic Property of Yacon (Smallanthus sonchifolius (Poepp. and Hendl.) H. Robinson): A Review. Pharmacognosy Reviews, 14(27), 37.