Tidak dapat dipungkiri bahwa good personal care and beauty memiliki nilai yang tinggi di masyarakat di semua budaya dan negara. Minat dan permintaan akan produk kosmetik dan kecantikan menjadi semakin besar seiring dengan kebutuhan konsumen untuk bisa memenuhi tingginya standar dan obsesi masyarakat pada penampilan fisik. Adanya highlight natural beauty atau cantik alami membuat masyarakat mulai fokus pada produk perawatan kulit (skincare) dan produk hygiene dengan bahan minimal yang lebih berfungsi untuk merawat kulit dibanding heavy make-up products atau produk-produk yang bersifat menutupi ketidak sempurnaan (make-up). Didasari oleh hal tersebut, beragam produk kecantikan dan perawtan kulit pun semakin gencar menyerbu pasar, berbagai start-up kosmetik di media sosial mempromosikan produk mereka, dan influencers kecantikan sibuk memamerkan regimen perawatan kulit sehari-hari.
Meskipun topik kosmetik menjadi sangat menarik bagi masyarakat sebagai konsumen, banyaknya jenis produk kecantikan dan perawatan kulit yang beredar di pasar tak jarang membuat masyakarat kebingungan dan kewalahan dalam memilih dan menggunakan produk-produk tersebut. Tahap sederhana untuk memulai perawatan kulit khususnya kulit wajah dapat dimulai dengan memahami apa itu kosmetik, kemudian menerapkan regimen skincare sederhana, baru kemudian ditambahkan beberapa perawatan kulit penunjang.
Apa itu kosmetik?
Kosmetik adalah zat yang digunakan untuk membersihkan, memperbaiki atau mengubah corak, kulit, rambut, kuku atau gigi. Kosmetik meliputi preparat kecantikan (make-up, parfum, krim kulit, cat kuku) dan alat bantu perawatan (sabun, sampo, krim cukur, deodoran). Sementara produk perawatan diri dapat didefinisikan sebagai suatu zat atau campuran zat yang secara umum dikenal oleh masyarakat untuk digunakan dalam pembersihan atau perawatan sehari-hari. Jadi dapat dipahami bahwa segala produk yang menawarkan pengobatan untuk suatu gejala tertentu tidak termasuk dalam katerogi kosmetik melainkan termasuk produk obat.
Skin care routine? Simpler better!
Proses perawatan kulit seharusnya menjadi rutinitas yang menyenangkan, jadi jangan biarkan diri kita stres dengan berbagai macam jenis produk dan regimen perawatan kulit yang berlapis-lapis. Dasar-dasar perawatan kulit yang baik adalah sama. Sebelum memulai perawatan kulit dan mengingat kapan kita harus melakukan apa untuk kulit wajah kita, perlu diketahui bahwa perawatan kulit di pagi hari harus fokus pada pencegahan dan perlindungan untuk hari itu dan rutinitas malam hari kita harus fokus pada pembersihan dan perbaikan. Setelah itu, mulailah melakukan perawatan kulit wajah sederhana yang berfokus pada tiga hal berikut:
1. Pembersih (cleanser)
Pembersih adalah apa yang akan kita digunakan untuk mencuci muka. Penting untuk menggunakan produk yang ditujukan untuk wajah, bukan sembarang sabun batangan atau sabun mandi yang kita miliki. Langkah sederhana yang pertama dapat kita lakukan untuk membangun kebisaan perawatan kulit adalah dengan menemukan cleanser yang kita suka, dan gunakan setiap pagi dan malam hari. Dimulai dari penggunaan satu produk yang sederhana dan rutin, kita akan semakin percaya diri dan siap untuk berbuat lebih untuk perawatan kulit.
Menemukan cleanser yang tepat untuk mungkin merupakan proses coba-coba. Pada dasarnya, jika kita memiliki kulit kering, kita gunakan cleanser tanpa alkohol atau pewangi. Jika kulit kita cenderung berminyak, kita cari pilihan cleanser yang bebas minyak. Pada penggunaannya, kita harus mencuci muka dengan lembut dan berhati-hati dan tidak menggosok terlalu keras. Kemudian bilas dengan air hangat, karena penggunana air panas dapat menghilangkan minyak alami dan menyebabkan dehidrasi kulit.
2. Pelembab (moisturizer)
Seperti pembersih, pelembab harus digunakan oleh untuk semua orang dengan semua jenis kulit (bahkan yang berminyak!) dan masalah kulit (bahkan yang jerawat!). Jika kulit terus-menerus kehilangan hidrasi akibat penggunaan minyak alami dari toner atau pembersih yang keras, akan terjadi reaksi berlebihan dengan kulit sehingga kulit memproduksi lebih banyak minyak untuk melindungi kulit. Hasilnya kulit bisa lebih berminyak dan lebih terasa padat. Maka dari itu penting untuk tetap melakukan pelembaban dna hidradi pada kulit.
Moisturizer dapat dikombinasikan dengan Hyaluronic acid. Hyaluronic acid adalah senyawa golongan glycosaminoglycan (GAG) yang berfungsi untuk mengikat dan mempertahankan molekul air. Senyawa ini secara natural terdapat di dalam tubuh manusia. Namun, proses penuaan alami dan paparan radiasi ultraviolet, asap dan polusi dapat menurunkan jumlah hyaluronic acid di kulit. Hyaluronic acid tambahan dari produk dpaat membantu membawa air ke kulit dengan cara mengumpulkan kelembapan di lingkungan dan mengikatnya ke kulit, sehingga memungkinkan kulit untuk menyerap air.
3. Tabir surya (sunscreen)
Penggunaan sunscreen dianggap sebagai tambahan penting untuk jenis perlindungan lain terhadap radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari, dan merupakan komponen kunci dalam pencegahan kanker kulit. Baik radiasi UV A dan B bersifat karsinogenik. Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa hanya dalam waktu 6 menit paparan sinar matahari saja sudah dapat menyebabkan kerusakan DNA dan menekan respon imun antitumor kulit. Jadi, perlindungan terhadap dosis rendah paparan radiasi UV ini penting dalam melindungi dari perkembangan kanker kulit terutama di tempat yang terpapar radiasi UV secara kronis seperti wajah. Disamping bentuk perlindungan matahari lainnya seperti pakaian pelindung matahari, topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan naungan, penggunaan sunscreen dengan faktor perlindungan matahari (SPF) 30 atau lebih harus digunakan ketika indeks UV diperkirakan mencapai setidaknya tiga. Penggunaan sunscreen yang benar harus menutupi kulit wajah, telinga, dan seluruh bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian. Menurut panduan dari Cancer Council Australia Keratinocyte Cancers, sunscreen harus dioleskan 20 menit sebelum paparan sinar matahari dan dioleskan kembali dua jam atau lebih sering jika aktivitas melibatkan air atau berkeringat.
Meskipun manfaat kesehatan akut dan kronis dari penggunaan sunscreen telah ditetapkan, tetap saja ada kekhawatiran tentang kemungkinan dampaknya pada status vitamin D. Kekhawatiran global tentang kekurangan vitamin D telah memicu perdebatan tentang pentingnya paparan sinar matahari untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dan penggunaan sunscreen. Namun, berdasarkan penelitian yang ada, penggunaan sunscreen untuk fotoproteksi harian dan rekreasinya tidak akan mengurangi sintesis vitamin D, bahkan ketika diterapkan dalam kondisi optimal.
Kebutuhan tambahan
Penggunaan rutin perawatan kulit wajah dengan cleanser, moisturizer, dan sunscreen di pagi hari dan cleanser plus moisturizer di malam hari sudahlah cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kulit wajah dan perawatannya. Namun, pada beberapa kasus tertentu seperti saat kulit terlihat sangat kusam atau bertambahnya usia, diperlukan perhatian khusus untuk mensiasatinya. Ada banyak tawaran produk yang beredar di pasaran mulai dari berbagai serum, vitamin, hingga produk-produk anti penuaan. Pada dasarnya dua tambahan perawatan kulit wajah dibawah ini sudah cukup untuk sebagian besar orang, dan dapat dimasukkan dalam rutinitas perawatan kulit di malam hari:
1. Eksfoliasi
Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati dari permukaan kulit menggunakan bahan kimia, zat granular, atau alat pengelupasan. Kulit secara alami melepaskan sel-sel kulit mati untuk memberi ruang bagi sel-sel baru. Membantu proses eksfoliasi kulit dapat membuat kulit tampak lebih cerah dan meningkatkan efektivitas produk perawatan kulit topikal dengan meningkatkan daya penyerapan. Pada jangka Panjang, eksfoliasi dapat meningkatkan produksi kolagen. Contoh bahan kimia yang sering digunakan untuk membantu eksfoliasi adalah alpha hydroxy acids (AHAs) dan beta hydroxy acids (BHAs). Perlu dipahami bahwa eksfoliasi dengan bantuan bahan kimia hanya dilakukan maksimal 2x dalam satu minggu dan dilakukan pada malam hari sebelum tidur untuk membantu meningkatkan efisiensi pergantian sel kulit, menghasilkan kulit yang lebih bersih dan kulit yang lebih segar dan lebih sehat di hari berikutnya. Selain itu, eksfoliasi rutin mingguan juga harus dibarengi dengan penggunaan sunscreen di siang hari karena kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari setelah eksfoliasi.
2. Penyesuaian perawatan kulit seiring berjalannya usia
Perawatan kulit yang baik sangat penting pada usia berapa pun. Kebiasaan sehat di usia 20an dan 30an dapat memperkuat dan mempersiapkan kulit untuk menunda efek penuaan di kemudian hari. Setelah usia 20 tahun, kulit manusia diperkirakan mulai kehilangan sekitar 1% kolagen setiap tahun. Proses ini dapat dipercepat oleh faktor lain seperti stres kronis, pola makan yang buruk, dan kebiasaan merokok. Seiring bertambahnya usia, pria dan wanita mengalami penurunan hormon. Namun, wanita tampaknya memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan kerutan seiring bertambahnya usia dibandingkan dengan pria, dan sumbernya adalah hipo-estrogenisme. Pada wanita yang memasuki periode sebelum menopause (pre-menopause) dan menopause, hormon akan berubah dan bentuk alami penuaan mulai muncul.
Penambahan produk perawatan kulit yang mendukung produksi kolagen dapat ditambahkan. Fondasinya akan tetap sama yaitu pembersih yang lembut dan pelembab yang kuat. Retinol adalah salah satu senyawa yang banyak ditemukan dan dijual secara bebas untuk merangsang produksi kolagen. Secara fungsional, retinol membantu berkontribusi pada ketebalan epidermis dan meratakan warna kulit, khususnya pada mereka yang menderita kulit rusak akibat sinar matahari, pori-pori besar, dan hiperpigmentasi. Meskipun saat ini penggunaan zat tersebut menjadi lebih umum di antara anak-anak berusia 20 tahun karena dikenal dapat membantu melembutkan kulit dan mencegah keriput, retinol direkomendasikan untuk mulai digunakan pada usia 30 tahun. Penggunanan retinol pun harus secara bertahap dimulai dari konsentrasi kecil sekitar 0.25% dan digunakan sekali dalam satu minggu karena konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit yang ekstrim. Setelah kulit beradaptasi, frekuensi penggunaan retinol dapat ditingkatkan menjadi dua hari sekali. Efek retinol dalam memperbaiki kulit wajah baru akan tampak pada jangka panjang sekitar 3 sampai 6 bulan. Konsentrasi retinol dapat mulai ditingkatkan ke 0.5% setelah 6 bulan pemakaian 0.25% retinol. Retinol 0.5% ini dapat digunakan selama beberapa tahun sebelum melakukan penambahan konsentrasi penggunaan. Akan lebih baik jika peningkatan konsentrasi retinol senantiasa dikonsultaskan kepada dermatologi.
Referensi:
- Nicholas Allen, et. al., Health Education & Behavior, 2022, 49(3): 415–423. DOI: 10.1177/10901981211046534
- Passeron, T., et. al., British Journal of Dermatology, 2019, 181: 916–931. DOI: 10.1111/bjd.17992
- Rong Kong, et. al., Journal of Cosmetic Dermatology, 2015, 15: 49-57. DOI: 10.1111/jocd.12193
- Silva Esd, et. al., Eur. J. Dermatol., 2018, 28(2): 186-201. DOI:10.1684/ejd.2018.3251
- Lee, Michelle W., University Honors Theses, 2020, Paper 895. DOI: 10.15760/honors.916
Penulis: Dr. rer. nat. apt. Siti Nurul Hidayah, M.Sc
Departemen Kimia Farmasi, Universitas Universiyas Gadjah Mada