Oleh: apt. niken Nur Widyakusuma
Istilah Warga Senior
Warga senior adalah sebutan lain untuk para Bapak Ibu warga/penduduk Indonesia yang telah berusia 60 tahun ke atas. Sebagian besar dari kita mungkin lebih mengenal istilah lansia atau lanjut usia, karena istilah tersebutlah yang sering digunakan dan memang tertuang dalam peraturan perundang-undangan di negara kita.1 Sehingga, kita semua merasa biasa saja ketika menyebutkan kata lansia. Padahal tidak semua orang senang dengan panggilan lansia, apalagi manula, tua, atau jompo, yang identik dengan kesan tidak berdaya dan lemah. Bahkan, sebelum memasuki usia tersebut pun, kebanyakan orang tidak suka jika dikatakan tua, bukan?
Oleh karena itu, ada baiknya jika kita menggunakan panggilan lain yang lebih menunjukkan penghormatan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah warga senior (senior citizens), yang menunjukkan adanya kelebihan dan kematangan dalam hal pengalaman, kemampuan, karya, dan lain sebagainya,2 yang umumnya telah dimiliki oleh seseorang pada usia tersebut.
Perubahan yang Terjadi pada Warga Senior
Memasuki usia 60 tahun merupakan hal yang istimewa. Banyak sekali perubahan biologis/fisiologis, psikis, kondisi sosial, juga spiritual, yang terjadi dibandingkan dengan masa kehidupan sebelum usia tersebut. Untuk sedikit memahami apa yang dialami oleh para warga senior, mari kita lihat beberapa perubahan yang umumnya terjadi:
- Perubahan fisiologis
Secara alamiah, seiring dengan bertambahnya usia, elastisitas pembuluh darah akan berkurang. Dengan pembuluh darah yang lebih kaku, jantung perlu memompa darah lebih kuat, sehingga hipertensi akan sangat mungkin dijumpai pada warga senior.
Pembuluh darah, juga sendi, otot, katup jantung, dan paru-paru akan menyerap kalsium dalam tubuh sehingga organ-organ tersebut cenderung lebih kaku. Sebaliknya, kalsium dalam tulang pelan-pelan akan berkurang sehingga tulang tidak lagi sepadat seperti saat masih muda (akan lebih berongga/keropos). Apalagi pada wanita yang telah menopause, hormon estrogen yang berfungsi melindungi proses pengeroposan tulang, akan jauh berkurang.
Dengan jantung yang perlu memompa darah lebih kuat, dinding dan otot jantung akan menebal dan tidak terlalu berespon terhadap kebutuhan tenaga. Maka, semakin tua kita umumnya akan semakin sulit untuk berlari dengan kencang tanpa kehabisan nafas. Tapi, walaupun otot jantung menebal, otot di bagian tubuh lainnya akan berkurang bobot dan kekuatannya. Komposisi lemak tubuh meningkat, namun komposisi cairan tubuh menurun. Maka banyak pula warga senior yang terlihat lebih mudah gemuk.
Permukaan sendi juga akan semakin menipis, sehingga tulang akan bertemu dengan tulang. Akibatnya, dapat terjadi pembengkakan dan rasa nyeri di persendian, mengurangi keinginan untuk banyak bergerak.
Bobot otak juga berkurang sedikit demi sedikit, sehingga memengaruhi kemampuan berfikir dan adanya perubahan mental. Kelenjar dan hormon akan berkurang fungsinya. Kemampuan tubuh untuk mengatur keseeimbangan gula, protein, zat-zat dalam darah akan berkurang. Timbul beberapa gangguan seperti diabetes dan hiperkolesterolemia.
Air ludah akan berkurang, saraf di lidah juga tidak begitu peka, akibatnya keinginan untuk makan berkurang. Lambung cenderung lebih basa, mempengaruhi lamanya makanan berada di dalam lambung, dan juga perubahan efek obat terhadap tubuh. Banyak hal yang berubah dan semua hal tersebut normal. Pengaturan pola makan, gaya hidup yang sehat, latihan fisik dan olahraga, dapat membantu memperlambat proses penurunan fungsi tubuh.
- Perubahan psikososial
Perubahan psikososial di antaranya perubahan pada struktur keluarga (kehilangan anggota keluarga, pasangan, anak-anak yang pindah tempat tinggal), pensiun (tidak produktif lagi secara ekonomi atau kehilangan finansial, kehilangan status, posisi, jabatan, dan fasilitas yang dahulu didapatkan ketika masih bekerja), perubahan lingkungan sosial (pertemanan menyempit, kematian teman-teman sebaya, dan merasa terasing dari lingkungan sekitarnya yang lebih muda usianya), perubahan peran sosial (menimang cucu, menjadi penasihat atau tempat untuk berkonsultasi di lingkungannya), dan lain-lain.
- Perubahan spiritual
Kesehatan spiritual digambarkan dengan bagaimana warga senior memiliki keharmonisan dan kedekatan antara diri dengan orang lain, alam, dan Tuhan. Pada warga senior yang menerima perubahan yang terjadi dirinya sendiri, akan memiliki kesehatan spiritual yang baik, yang akan pula memengaruhi kualitas hidup dan pencapaian tujuan hidup. Sementara warga senior yang tidak memiliki hubungan baik dengan dirinya sendiri, orang lain, lingkungan, dan Tuhan, cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi pada dirinya, suka menyendiri, murung, tidak bersemangat, dan merasa kehidupan ini tidak menyenangkan. Maka, kejadian depresi pada warga senior erat kaitannya dengan kesehatan spiritual warga senior.3
Masalah Pengobatan Warga Senior
Dengan kondisi kesehatan yang kompleks, banyak warga senior yang kemudian menggunakan beberapa obat rutin sekaligus atau disebut polifarmasi. WHO mendefinisikan polifarmasi sebagai penggunaan rutin 5 obat atau lebih sekaligus secara bersamaan, termasuk dengan penggunaan obat bebas dan obat tradisional.4 Namun menggunakan banyak obat rutin tersebut bukan berarti buruk. Terkadang memang diperlukan, bahkan harus, rutin menggunakan beberapa obat sekaligus untuk menjaga supaya kondisi badan tetap dalam keadaan yang baik. Oleh karena itu, ada yang membagi istilah polifarmasi sebagai polifarmasi yang tepat (saat memang dibutuhkan dan rasional) dan polifarmasi yang tidak tepat (saat tidak ada indikasi, berisiko tinggi, dll).5
Dengan kondisi kesehatan yang berkurang, ditambah dengan harus menggunakan banyak obat sekaligus, menjadikan pada umumnya ketaatan pengobatan pada warga senior itu rendah. Ketaatan di sini maksudnya adalah apakah penggunaan obat sudah sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter. Rasa bosan, kekhawatiran akan efek samping obat, lupa jadwal minum obat, atau aturan pakai yang membingungkan dapat membuat seseorang tidak rutin minum obat. Apalagi pada usia yang sangat lanjut, mungkin saja sudah semakin kesulitan dalam mengelola obat: tidak dapat membaca petunjuk aturan pakai dengan jelas, kesulitan membuka alumunium foil kemasan obat, obat dengan ukuran terlalu kecil yang mudah jatuh dan hilang, obat yang terlalu besar dan sulit ditelan, dan sebagainya. Padahal, untuk dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik, rutin minum obat sesuai aturan pakai adalah hal yang paling penting, terutama untuk pengobatan kronis seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
Di sisi lain, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, secara alamiah kondisi tubuh warga senior mengalami perubahan sehingga metabolisme obat dan respon tubuh terhadap obat juga berubah. Obat yang umumnya dapat segera diserap dan berefek, menjadi lebih lambat terasa khasiatnya. Obat yang umumnya dapat segera didistribusikan, membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat aktif. Efek obat dapat menjadi lebih lama sehingga diperlukan penyesuaian dosis. Sisa obat yang umumnya dapat segera dibuang keluar tubuh, menjadi lebih lambat dikeluarkan, dan lebih lama berada di dalam darah. Akibatnya, warga senior lebih rentan terhadap efek samping obat.
Beberapa hal lain yang juga rentan terjadi adalah risiko tekanan darah terlalu rendah (hipotensi) karena adanya perubahan mekanisme keseimbangan tekanan darah. Warga senior rentan jatuh, dan hal ini sangat membahayakan, mengingat tulang tidak sekeras ketika usia lebih muda. Jumlah reseptor dopamine meningkat sehingga berisiko bingung (delirium) akibat penggunaan obat antikolinergik dan dopaminergik. Namun jumlah neuron dopaminergik berkurang sehingga berisiko gejala ektrapiramidal (misalnya gemetar) dari penggunaan obat antipsikotik. Sawar darah otak akan lebih mudah ditembus obat sehingga berisiko efek samping antihistamin, antidepresan, benzodiazepine.
Tools untuk Memantau Pengobatan
Ada beberapa alat yang dapat digunakan sebagai panduan oleh apoteker dalam memantau terapi obat pada warga senior. Misalnya, Beers Criteria, START criteria, STOPP criteria, Medication Appropriateness Index, maupun aplikasi dan situs pemeriksa interaksi obat. The 2019 AGS Beers Criteria® for Potentially Inappropriate Medication Use in Older Adults, merupakan alat yang dikembangkan di Amerika berupa daftar obat yang dapat dijadikan panduan untuk mengidentifikasi obat-obat yang risikonya melebihi manfaatnya pada warga senior. The Screening Tool of Older Person’s Prescriptions (STOPP)/Screening Tool to Alert doctors to Right Treatment (START) criteria, merupakan tools yang dikembangkan di Eropa untuk mendeteksi obat-obat yang potensial tidak digunakan pada warga senior.
Apoteker diharapkan menjadi garda terdepan dalam permasalahan minum obat di masyarakat, termasuk pada warga senior. Maka, memahami apa yang terjadi pada warga senior secara umum akan membuat apoteker lebih berempati, dan selanjutnya diharapkan dapat membantu dari aspek farmakologis (pemilihan obat), psikologis (kebutuhan psikis), dan sosiologis (kebutuhan dukungan sosial). Hal ini merupakan upaya untuk memastikan pengobatan yang rasional pada warga senior. Pada akhirnya, diharapkan luaran klinis dan kualitas hidup yang baik dapat tercapai.
Referensi
- Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Published online 1998:3.
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Published online 2016.
- Dewi SU, Sinaga MRE, Oktavia NA, et al. Keperawatan Gerontik. Juli 2022. PT Global Eksekutif Teknologi; 2022.
- WHO. Medication Safety in Polypharmacy: Technical Report.; 2019.
- Stewart D, Mair A, Wilson M, et al. Guidance to manage inappropriate polypharmacy in older people: systematic review and future developments. Expert Opin Drug Saf. 2017;16(2):203-213. doi:10.1080/14740338.2017.126550
- Gambar oleh <a href=”https://pixabay.com/id/users/roszie-6000120/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=7451917″>Rosy – The world is worth thousands of pictures</a> dari <a href=”https://pixabay.com/id// utm_source=linkattribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=7451917″>Pixabay</a>